Inspirasi ke Luar Negeri (Bukan sekedar jalan-jalan)

By | 12/06/2014 07:19:00 AM Leave a Comment


Oleh : Yunita Kusumawardani
Salaamm…
Alhamdulillah, ane dapat rezeki ke luar negeri sama pihak beasiswa. Insya Allah Februari 2015 sudah akan study tour ke negara tetangga. Doain kegiatannnya lancar ya Gan, trus…semoga kegiatan ini dapat membuka cara pandang kekhalifan ane di muka bumi ini. Karena apa? Ane pernah dengar, kalau kita bisa pergi lebih jauh, maka semakin banyak yang kita lihat, semakin kompleks juga permasalahan yang teramati, sehingga sampailah kita pada cara pandang yang lebih arif, kemudian lahirlah konsep diri “tanggung jawab”, kita tidak hanya bertanggung jawab untuk menyelamatkan diri dari siksa akhirat, tapi juga orang lain.  Nah, untuk dapat mengajak orang lain ini dibutuhkan keahlian khusus, kalau bahasa kerennya sih disebut leadership skill.
Banyak sekali permasalahan yang muncul dalam negeri ini bahkan dunia, memang sih kita sedang menuju akhir zaman, namun, jangan sampai kita termasuk dalam tanda-tanda negatif akhir zaman. Karena sepenggal ayat amr ma’ruf nahi mungkar itu bukan sekedar quote tapi tetap harus diterapkan sepanjang zaman dan selamanya.
Ane sadari masalah di negeri ini sangat kompleks, dari urusan pendidikan, kesehatan, keamanan, kebersihan, kerukunan, kerudung, kebandung, keketapang. Haha. Tapi, itu semua harus dihadapi dengan sersan,  serius tapi santai.
Di Kota kecil tempat ane tinggal itu, Gan. Masih mudah ditemui anak kecil yang meminta-minta di lampu merah, lansia yang mengemis di pasar, supermarket, pom bensin bahkan masjid, dan orang gila yang mondar mandir di pinggiran jalan. Ada apa dengan pemerintah daerah sampai terkesan lupa menjaring masalah ini? 
Sumbe gambar : Google
 
Sebenarnya, kalau urusan tunjuk menunjuk siapa yang salah dalam permasalahan ini memang kurang arif diterapkan, makanya ane ikut aja dalam kegiatan kepemudaan yang berjiwa volunteer dan turut berkontribusi untuk mengikis kerak masalah ini, maklum aja berapa kali ganti gubernur, walikota, or bupati masih aja nih masalah muncul. Walaupun, ane tetap mendukung mahasiswa yang turun ke jalan alias demo. Tapi, demo itu kebanyakan berisi tuntutan, coba deh diubah redaksinya, misalnya mengutarakan berbagai solusi dari tulisan PKM yang pernah dikompetisikan kepada pemerintah, kan Kereeeen. Mahasiswa itu fresh dan energik loh, kita musti menegur orang-orang tua yang masih suka dengan kebijakan tidak populer alias cara lama yang kurang kreatif tif tif. 
Sumber gambar: Google
Kalau sampai pada forum dalam luar negeri nanti, ane yakin akan ada perasaan ciut karena kita terkesan tertinggal dari mereka. Namun, ane yakin masing-masing negara punya proses dan cara yang berbeda untuk menjadi lebih baik. Boleh jadi kita dipandang rendah dalam tingkat perekonomian, tapi kita lebih sopan dalam bergaul. Gotong royong menjadi cara pandang kita untuk melakukan kerja bakti, tugas kepanitiaan, main playstation sampai pada urusan ujian dalam kelas. Haha. Itu oknum. Biarlah semua itu menjadi proses, asal kita tetap konsisten untuk berusaha menjadi lebih baik. Semoga pelajaran yang ane dapat dari negeri sebrang bisa ane share n practice kan nanti. Semoga makin banyak solusi yang hadir bagi sekelumit masalah ibu pertiwi. Bagaimanapun juga hidup di Indonesia lebih enak dari negara lain, karena sedikit-sedikit buang sampah gak ada hitung denda. Hehe. Tapi tetap aja dicatat dosanya sama Bung Atid. Sekian.


Newer Post Older Post Home

0 komentar: