Scholarship Hunter atau Holder?

By | 12/15/2013 11:52:00 AM Leave a Comment


“Beasiswa ibarat musim mangga” kata bang Fuadi dalam seminar berburu beasiswa luar negeri  yang diadakan di Auditorium Universitas Tanjungpura (15/12).
Gambar ini diambil dari Facebook fanspage Negeri 5 Menara
Sekali lagi kalimat yang suda tidak asing lagi bagi kita mengaung-ngaung di langit auditorium, ”Man Jadda wa Jadda!” Beasiswa tidak untuk orang pintar tapi untuk orang yang bersunguh-sunguh.
Dalam presentasinya, bang Fuadi menunjukkan foto-foto saat ia berkeliling dunia, dan tentu saja semua peserta menjadi ngiler termasuk ane. Apalagi kalau ngeliat fotonya sebagai wartawan VOA di Amerika Serikat. Maklum la, ane ada keinginan jadi wartawan internasional. Hehehe.
Kini, usia Bang Fuadi berkisar 41 tahun dan sudah meraih 9 beasiswa. “Beasiswa itu bisa dalam periode yang pendek sampai panjang” jelasnya.
Ia juga ditemani seorang stakeholder dari AMINEF yang menginformasikan program beasiswa. Over all, beasiswa ini tidak didapat semudah membalikkan telapak tangan, tapi perlu dilakukan prepare and planning berbulan-bulan sampai tahunan. We can say “Get out from your fucking comfort zone!”
Lagi-lagi yang membuat berat peserta mengikuti program beasiswa adalah tes TOEFL, IELTS, IBT, and etc. Wah, kalau dinget-inget ane udah dua kali dapat sertifikat TOEFL, itupun skor TOEFL Prediction yang belum nyampai 500.
Bang Fuadi juga menjelaskan bahwa bahasa itu adalah kebiasaan. Barang siapa yang mau tekun berlatih, pasti TOEFL nya nyampai target.
Dalam kesempatan itu, ane sempat bertanya “bolehkah kita mengikuti banyak program beasiswa sekaligus dalam waktu yang sama?” Bang Fuadi jawab deh “Boleh, dan itu bukan masalah” Semoga aja ya, coz kalau ane keterima di Eropa atau Amerika suatu hari nanti kan itu buat ane galau. OMG, PD banget sih lo! LOl
Eng ing eng, ternyata sebagai penanya pertama, ane dapat door prize dari bang Fuadi. Ini loh bukunya. Horee!!!
Selanjutnya, ada acara talk show bareng beberapa alumni penerima beasiswa dari Australia, Jerman, Amerika, dan Jepang yang dimoderatori langsung oleh bang Fuadi. Entah mengapa, serasa berada dalam studio Kick Andy. Hehehe.
3 bapak dan 1 ibu ini semuanya dari Universitas Tanjungpura. Ane paling ingat dengan pak Ferry Hadari sebagai alumni penerima beasiswa di Jepang.
Beasiswa kuliah di Jepang ini tidak menginginkan bahasa Inggris sebagai bahasa penghubung, Guys. Jepang mensyaratkan penerima beasiswa harus mampu lolos bahasa Jepang tingkat 4 atau memahami 2000 kanji. OMG !
Apakah anda bisa menjadi Scholarship holder? Only you can answer it. MAN JADDA WA JADDA!!! Ganbattene Kudasai !!!

Newer Post Older Post Home

0 komentar: