Begini Cara Menikmati Wisata di Kota Pontianak yang Panas!

By | 12/08/2020 04:30:00 AM Leave a Comment

Musim pandemi ternyata tidak serta merta menurunkan hasrat orang-orang untuk berlibur. Justru makin menggebu-gebu karena sempat dikurung oleh kebijakan PSBB. Saat cuti bersama kemarin, terpantau perjalanan di udara makin meningkat, bus penuh karena tiket sudah dibooking, jalanan menuju tempat wisata terlihat macet, tak ketinggalan feed instagram dengan foto-foto yang mengisyaratkan lagi jalan-jalan juga berserakan.


Orang-orang telah meninggalkan tagar #dirumahaja semenjak pelonggaran aktivitas ekonomi pada Juni lalu. Mereka memulai apa yang disebut dengan adaptasi kebiasaan baru. Memakai masker, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak.


Tolong tambahkan sunblock dan botol tumbler ke dalam tas anda!


Berkatalah saya pada pembaca yang ingin berwisata ke Pontianak. Kota yang dilalui garis khatulistiwa!

Penampakan Tugu Digulis di Pusat Kota Pontianak


“Bawa UV Protection yang SPF-nya 20 ya!” sela teman di samping saya saat mengetik artikel ini.

Walaupun saya tidak tahu tujuan kalian datang ke sini, namun tulisan “awak datang kamek sambot” di bagian depan bandara sudah disiapkan untuk menyapa kalian dengan ramah.


“Kalau saya datangnya naik bus disapa juga gak kak?” tanya seorang barista yang mampir memberikan minuman yang saya pesan. Loh kenapa abangnya juga ikutan sih?! gumam saya.


“Makanya kalau nulis jangan sambil baca keras-keras dong!” begitu tegur teman saya sambil cekikikan.


Gimana suara saya tidak jadi meninggi coba, fokus saya dibuyarkan oleh musik Blackpink yang dimainkan dalam cafe.


Now look at you now look at me
Look at you now look at me
Look at you now look at me

...


Kebetulan cafe lagi sepi, sayapun request ke abangnya untuk mengganti lagunya menjadi Guren no Yumiya, eh maksud saya diganti dengan lagu-lagu yang bernada akustik saja. Hahaha.


Oke, oke kembali ke topik tulisan saya. Siapapun dan darimanapun kalian, berikut ini beberapa tempat yang bisa dijadikan pilihan destinasi selagi berwisata ke Pontianak.

Warung Kopi 


Percaya atau tidak walaupun kota ini panas, bukan es tebu yang terpilih menjadi sebutan khas Kota Pontianak melainkan kopi! 


Kota Seribu Warung Kopi, begitu julukan spesial yang disematkan kepada kota Pontianak. Kota ini dipenuhi pengusaha kopi lokal sampai bisnis franchise. Mulai dari pagi sampai malam, masyarakat lokal terlihat sangat akrab bercengkrama sambil ditemani secangkir kopi di berbagai sudut-sudut strategis kota Pontianak.


Beriku ini tiga warung kopi (warkop) yang merupakan primadona bagi warga lokal Pontianak


Sejak pagi bau robusta sudah pekat menguap di Jalan Merapi. Perkenalkan Warung Kopi Asiang, warkop yang baru saja meraih penghargaan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) pada November 2019 lalu. Selain memiliki cita rasa kopi yang unik, warkop ini terkadang menampilkan sosok owner melakukan aksi iconic, yakni bertelanjang dada saat meracik ratusan pesanan kopi. Yups, warkop ini selalu rame pengunjung!

Pisang Goreng Srikaya Suka Hati
Selanjutnya ada Warung Kopi Suka Hati. Berlokasi di pecinan tua Jalan Tanjungpura, warkop ini sering menjadi persinggahan orang-orang yang sekaligus ingin ke Pasar Kapuas Besar. Warkop ini juga terkenal dengan camilannya yang enak dan khas, pisang goreng srikaya. Kalian juga dapat membeli selai srikaya yang sudah dikemas dalam botol-botol kecil. 



Terakhir ada Warung Kopi Aming. Warkop ini sudah membuka beberapa cabang bahkan ekspansi sampai ke luar Kalimantan Barat. Rasa kopinya yang khas membuat warkop ini memproduksi kopi bubuk yang didistribusikan ke warung-warung sampai supermarket. Mungkin tanpa sadar kalian pernah melihat bungkus kopi ini di toko-toko yang ada di kota kalian. Menurut saya Aming Coffee adalah bisnis lokal yang paling adaptable memenuhi kebutuhan ngopi dan gaya hidup instagramable. 

Tidak terlalu suka dengan kopi? Baiklah, mari mencoba es sari kacang!

Gajah Mada Distrik


Kawasan paling metropolis, dikelilingi oleh ruko dan hotel bintang empat, membuat Jalan Gajah Mada terlihat lebih gemerlap dari jalan utama Pontianak (Jalan Ayani). Maklum aja sih, karena Ayani merupakan kawasan kantor-kantor administratif dan sekolahan.


Saya selalu dibuat nostalgia suasana Singapore ketika melewati bangunan menjulang Hotel Neo, Harris, dan Orchardz kala malam hari di sini. Yaps, saya sangat menyarankan untuk mencicipi sarcang dan menikmati kawasan Gajah Mada saat matahari sudah terbenam.

Ketika ruko-ruko mulai tutup. Pedagang mulai membuka etalase, menyusun kursi dan meja pengunjung di depan teras ruko yang cukup luas itu. Kalian akan menemukan sederet penjual sarcang di sepanjang Jalan Gajah Mada. Mana yang saya rekomendasikan?


Menurut saya sari kacang yang berada persis bersebrangan dengan Apotik Gajahmada adalah yang paling enak. Manisnya pas, seger dan gurih. 

Selain sarcang, kalian juga bisa mencoba air tahu dan che hun tiau yang juga tersedia dalam menu.

Pasar Seruni

Habis minum enaknya? Makan dedak. Iya kalau kalian ayam! Wkwkwk.

Sebagai sesama omnivora, tentulah perut rasanya masih kosong kalau cuma diisi minuman. Maka dari itu cobalah makan pentol kuah.


Hah, apa? Bakso?


Mirip tapi tak serupa, jajanan ini sekilas seperti bakso tapi tanpa mie dan toping lainnya, simply, hanya disajikan dalam gelas plastik.


Perlu ketelitian untuk memilih mana pentol kuah yang terbaik, sebab jajanan ini menjamur di pingir jalan sampai depan komplek. Kalau jeli, kita akan mendapatkan pentol kuah dengan cita rasa lebih enak daripada bakso pada umumnya. Rasanya beneran daging! Maksud saya, komposisi tepungnya tidak mendominasi adonan.


Saya baru menyadari, berita enaknya pentol kuah Pontianak sudah tersebar ke nusantara ketika menulis keyword pentol kuah di YouTube. Video yang diupload oleh hobby makan dengan judul “Ramai Bener !! Pentol Kuah Termaknyus di sepakat 2 Ayani” sudah ditonton oleh 2,9 juta orang. Wow!


Tidak mau kalah dengan channel tersebut, saya juga punya jagoan pentol kuah tersendiri yang ada di Pontianak, letaknya ada di pinggiran Jalan Panglima ‘Aim, persis di depan Akademi Farmasi Pontianak. Rasa pentolnya kayak Iron Man! wkwk. Penjual sering awal menutup dagangannya karena selalu ramai pembeli.


Masih belum kenyang? Ayo bergeser sedikit ke kawasan Pasar Seruni yang masih berlokasi di Jalan Panglima ‘Aim.


Kalian bisa menemukan makanan berat seperti nasi padang, nasi dan ayam goreng yang tidak kalah enak dengan ayam kentucky, berikut lamongan, nasi goreng, mi tiaw goreng, sate dll. Mohon maaf  tidak ada kuliner khas seperti bubur pedas atau roti cane di sini. Namun kalian wajib berbelanja pakaian, celana, jilbab, dll dengan harga grosir di pasar ini.


Eits, jangan lupa beli roti atau pakan ikan! Sebab saya akan mengajak kalian bertolak ke wilayah Pontianak Tenggara.


Universitas Tanjungpura (Untan)


Tenang… saya tidak meminta kalian untuk ikut workshop atau seminar. Tapi berkunjunglah ke sini untuk memberi makan hewan. Hah, gimana, gimana?


Jadi, setelah pihak Untan mendapat hibah proyek 7 in 1, institusi ini berhasil menyulap bangunan menjadi lebih modern plus dihiasi kerangka mirip piramida-piramida. Untungnya hal ini tidak menimbulkan penolakan iluminati seperti yang dialami oleh arsitek Ridwan Kamil. Hehe.


Sebuah taman yang berlokasi di eks Cafe Nineteen Untan menyediakan sebuah jogging track, sekaligus terdapat pos satpam dimana bagian atapnya menjadi sarang bagi puluhan burung merpati. Rasanya sangat menyenangkan melihat burung-burung ini berebut makanan yang diberikan oleh para pengunjung, apalagi memberikan makan dengan tanpa dilempar. Paruh mereka mematuk pakan yang ada di telapak tangan kita, memberikan sensasi geli di sekitarnya. Mereka begitu menggemaskan dan sangat menyukai beras ataupun jagung kering.


Selanjutnya kalian harus bergerak maju ke gedung tempat utama proyek 7 in 1, terdapat taman yang memiliki kolam luas di antara dua gedung, ratusan ikan nila milik universitas dipelihara di dalamnya, pengunjung juga diberi kebebasan untuk memberi pakan kepada ikan-ikan tersebut. Oh iya, sebaiknya pagi atau sore kalau ingin berkunjung ke sini ya, kecuali kalian ingin gladi resik tinggal di arab ya silahkan hehe.


Sudah kenyang, sudah memanjakan mata, masih belum puas belanja? Mau saya antarkan belanja barang branded dengan harga super murah?


Pasar Lelong


Pontianak adalah gerbang sekaligus surga barang lelong atau preloved. Salah satu titiknya ada di kawasan jeruju komplek Yuka. Masyarakat lokal menyebutnya Pasar Uka.


Pasar Uka menyediakan berbagai perlengkapan fashion mulai dari atas hingga bawah. Mulai dari luaran sampai dalaman! 


Barang lelong favorit saya adalah jaket dan sepatu. Saya sendiri pernah mendapatkan jaket berkualitas baik yang berasal dari Korea dan Inggris. 


Berikutnya adalah sepatu. Mulai dari Nike, Converse, Adidas, Vans, dan NB mudah sekali ditemukan di pasar ini. Saya jamin kalian akan sangat puas thrifting di sini!


Nah, itu tadi tempat-tempat yang harus kalian kunjungi selagi berwisata ke Pontianak. Jangan lupa tetap pakai masker dan yang paling penting hindari jalan-jalan saat cuaca sedang sangat panas. Kalian tentu dapat memilih balik arah ketika melihat suatu tempat tidak menerapkan protokol kesehatan yaa.. 

*Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka Lomba Blog Blogger Pontianak 2020 dan bekerja sama dengan rental mobil Pontianak.


Newer Post Older Post Home

0 komentar: