Bagaimanapun orang-orang memandang bahwa hari valentine dapat
dirayakan dengan keluarga atau kerabat dekat, namun hari valentine lebih
identik dilalui oleh pasangan muda mudi sambil bertukaran coklat. Jika
dia pria, maka dia cenderung akan memberi hadiah tambahan berupa sebuah
boneka, bunga, bahkan perhiasan kepada pasangannya. Kenyataannya, aku
tidak biasa melakukan hal itu dan lagipula aku single. Beberapa anak
muda akan mengatakan hari valentine akan menjadi hari berkabung bagi
mereka yang single. Namun, aku tidak cemas dan yang terpenting aku
kecipratan rezeki di hari valentine.
Kau tahu, jika kau tidak memutuskan untuk berjualan coklat
karena sedang musimnya di Februari ini. Kau bisa mendapatkan potongan
coklat dari temanmu yang mendapat hadiah dari doinya. Nah, itulah yang
ku alami. “Ketahuilah bahwa Tuhan akan menambahkan lebih banyak rezeki
jika kau mau berbagi,” kalimat pamungkas itu selalu ku lontarkan kepada
seorang teman yang mendapat coklat di hari valentine, maklumilah bahwa
ada udang di balik batu. Hehe.
Bagiku, mungkin mendapat sebatang coklat dengan panjang atau
lebar lebih dari 5cm ibarat mendapat sebuah batang emas seberat 24
karat. Senangnya seperti ketiban durian runtuh atau dapat sebagian harta
karun. Namun sekali lagi, aku hanya bisa mengandai-andai. Aku tidak
sering menikmati sebatang coklat seukuran tadi dengan bertabur kacang
almond atau kismis dikarenakan harganya setara dengan satu bungkus nasi
padang. Maksudku, aku lebih baik mengkonsumsi si karbohidrat supaya
kenyang dan tentu saja berenergi tuk melanjutkan aktivitas ngampus.
Ketahuan juga kalau aku mahasiswa kelas reguler alias berdompet tipis
alias kere. Ckck.
Sebenarnya, bukan dilihat dari harga sebatang coklat tapi orang
yang memberi itu loh. Seorang relawan yang rela merogoh kocek lebih
dalam demi pasangangnya di hari spesial yang datang hanya setahun sekali
ini, hari valentine. Sisanya, justru si cewek yang sering traktir. Nah
loh, si cowok matre dong?! Haha. Bukan, bukan gitu kok, bukan nggak
jarang di zaman millenium ini. Jiah...! Tapi, lain lagi kalau si pemberi
adalah seorang penggemar rahasia. Nah, mungkin itu yang sedikit menjadi
harapanku baik di dalam maupun di luar hari valentine.
Sejujurnya, aku tidak terlalu tertarik dengan hari valentine dan
segala pernak-perniknya. Bukan berarti karena status single ku, hanya
saja ada beberapa budaya barat yang tidak perlu aku tiru karena berbagai
aspek, khususnya dari segi syariat dan dampaknya terhadap diriku dan
orang lain seandainya aku merayakannya. Jadi dimana kakiku berpijak saat
ini, yakni di bawah langit khatulistiwa, di sana hutan hujan tropis-di
sini hutan hujan tropis, tak perduli terhadap mereka yang
memproklamirkan bahwa hari ini adalah hari valentine, maka aku akan
mengatakan bahwa hari ini adalah kamis.
Popular Posts
-
1. Identitas Buku Judul : Api Tauhid Penulis : Habiburrahman El Shirazy Penerbit ...
-
Citizen Journalism Pontianak (20/2)- Perwakilan siswa dari Madrasah Aliyah Negeri 2 berhasil memenangkan Lomba Bidang Studi Kimia (LBS...
-
1. Identitas Buku Judul : The Da Vinci Code Penulis : Dan Brown Penerjemah ...
-
Tujuan: Untuk mengembangkan balon tanpa ditiup Alat dan Bahan: Soda Kue Asam cuka Botol You C 1000 Corong Balon Peringatan: Pengaw...
-
Sebelum graduation, jadwal harian gue justru makin padat, gue harus ngajar, ngantri administrasi yudisium dan wisuda, sekaligus ngurusin r...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kaum muslimin dan muslimat selama ini senan...
-
Memasuki usianya yang ke-12, Himdika semakin percaya diri untuk menjalankan program kerja kepengurusan periode 2016-2017. Salah...
-
Man 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2012/2013 Testimony “Studying in Man 2, knowing the world and the afterlife” By: Yunita Kusumawardan...
0 komentar: