Warga Kota Pontianak harus Bersahabat dengan Sampah

By | 11/14/2013 08:28:00 AM 1 comment
Kota Pontianak baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 242 tahun. Di usia yang tidak muda lagi, Pontianak telah melewati berbagai macam tantangan zaman modernisasi. Banyak prestasi yang telah Pontianak raih dari tingkat provinsi sampai nasional. Di tingkat nasional, salah satu prestasi yang Pontianak raih di bidang teknologi tepat guna adalah penggunaan alat pemotong aloevera multifungsi yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan mutu produksi dalam meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. Kemudian di tingkat provinsi, Pontianak juga memiliki segudang prestasi dari segala bidang dan ini tentu saja sudah semestinya mengingat Pontianak menyandang gelar ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Namun di bidang lingkungan, Pontianak masih jauh tertinggal dibanding Singkawang dan Landak.
       Piala Adipura tahun 2013 diraih oleh Singkawang untuk kategori kota sedang, dan Landak untuk kategori kota kecil. Hal ini menjadi teguran keras bagi kota Pontianak dalam menagani masalah  kebersihan dan kesehatan wilayahnya.
       Kebersihan wilayah Pontianak sudah sering diperbincangkan namun tidak kunjung terselesaikan. Sistem penataan dan pengelolaan sampah yang terkesan kurang fokus membuat masalah ini berlarut-larut dan tidak menemukan titik terang. Kondisi ini semakin diperparah dengan pengalokasian tempat pembuangan akhir (TPA) di tepi jalan raya. Tangki pembuangan sampah yang berada di pinggir jalan raya menunjukkan rendahnya tingkat perhatian pemerintah dalam menciptakan keasrian kota Pontianak.
     Terdapat beberapa titik TPA yang berada di tepi jalan raya kota Pontianak, diantaranya jalan Pangeran Natakusuma, jalan Alianyang, jalan Uray Bawadi, dan Jalan Imam Bonjol. Jalan-jalan strategis ini terutama jalan Imam Bonjol sering terjadi macet. Keberadaan tangki pembuangan sampah akan mengganggu pengguna jalan yang terjebak macet. 
 
Tempat pembuangan akhir di Jl. Pangeran Natakusuma-Yunita
             
Tempat pembuangan akhir di Jl. Alianyang-Yunita
 
Tempat pembuangan akhir di Jl. Uray Bawadi-Yunita
Tempat pembuangan akhir di Jl. Imam Bonjol dekat kampus ABA-Yunita
  
Tempat pembuangan akhir di Jl. Imam Bonjol dekat kampus UNTAN-Yunita
Sampah mengandung beberapa zat polutan yang dapat mengganggu kesehatan terutama pernapasan. Sampah mengandung zat polutan yang apabila terakumulasi dengan asap kendaraan bermotor dapat menghasilkan zat yang lebih berbahaya. Yang lebih menyedihkan, penjaja makanan seringkali berada cukup dekat dengan tangki pembuangan, sehingga sering terpajan dengan polutan yang dihasilkan.
            Sampah juga sebagai tempat bakteri tumbuh dan berkembang biak dengan subur. Apabila hujan turun, bakteri itu akan ikut hanyut dan mengalir ke pemukiman warga dan hal ini tentu saja mengundang berbagai penyakit.
            Serta yang tidak kalah penting, maraknya sampah yang ada di tepi jalan raya, membuat kota Pontianak tidak sedap di pandang mata. Hal ini menjadi salah satu faktor rendahnya minat para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk kembali berwisata ke mari. Maka dari itu, penting sekali untuk menata TPA agar tidak dekat dengan daerah mobilitas warga.
Sampah sebenarnya adalah sahabat bagi warga kota Pontianak jika kita semua mau mengelola dan menatanya dengan baik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah banyak membahas masalah pengelolaan sampah. Sampah dapat dimanfaatkan menjadi bioenergi sebagai energi alternatif minyak bumi.
Kebersihan ruang Pontianak memang sudah dirindukan sejak lama. Kebersihan kota Pontianak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kota, namun warga juga harus turut berpartisipasi dalam menjaganya. Semoga diusianya yang ke 242 ini, kota Pontianak dapat mengatasi masalah ekologi secara bijaksana. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat terus memberi dukungan moral maupun materiil guna meningkatkan ketersediaan sarana prasarana penunjang penataan kota, demi kota Pontianak yang bersih dan sehat.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Pontianak 242 dan turut didukung oleh beberapa pihak sponsor, sebagai berikut:
Bentuk Sumbangsih: Uang Tunai 200 Ribu Rupiah
  1. Dwi Wahyudi
  2. Rohani Syawaliah
  3. Bang Gusty
  4. Pontianak Creative Association
  5. Bang Apri
Bentuk Sumbangsih: Hadiah Tambahan
1. Wedding Pontianak
Hadiah: Voucher Paket Pernikahan Senilai 300 Ribu Rupiah
2. Pontianak Post
Hadiah: Paket Buku Dahlan Iskan dan Koleksi Eksklusif Pontianak Post
3. Bang Ahmad S. DZ.
Hadiah: 3 Buah Buku “Pontianak Heritage” yang Ditandatangani Penulisnya
4. Sang Bintang School
Hadiah: Voucher Senilai 1 Juta Rupiah untuk Paket Pendaftaran “6 Minggu Bisa”
5. Abimanyu Yusuf (Indobit Technology)
Hadiah: Paket Hosting Gratis Selama 1 Tahun


Newer Post Older Post Home

1 comment:

  1. Artikel ini telah dinilai oleh Dewan Juri Lomba Menulis Blog Kota Pontianak 242, nantikan pengumuman hasilnya di Borneo Exotic Cafe Bundaran SMPN 1 Pontianak pada tanggal 16 November 2013 jam 20.00 WIB. Salam blogger...

    ReplyDelete