Kota Pontianak
baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 242 tahun. Di usia yang tidak muda
lagi, Pontianak telah melewati berbagai macam tantangan zaman modernisasi.
Banyak prestasi yang telah Pontianak raih dari tingkat provinsi sampai
nasional. Di tingkat nasional, salah satu prestasi yang Pontianak raih di
bidang teknologi tepat guna adalah penggunaan alat pemotong aloevera
multifungsi yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
mutu produksi dalam meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. Kemudian di
tingkat provinsi, Pontianak juga memiliki segudang prestasi dari segala bidang
dan ini tentu saja sudah semestinya mengingat Pontianak menyandang gelar ibu
kota provinsi Kalimantan Barat. Namun di bidang lingkungan, Pontianak masih jauh
tertinggal dibanding Singkawang dan Landak.
Piala Adipura tahun 2013 diraih oleh
Singkawang untuk kategori kota sedang, dan Landak untuk kategori kota kecil.
Hal ini menjadi teguran keras bagi kota Pontianak dalam menagani masalah kebersihan dan kesehatan wilayahnya.
Kebersihan wilayah Pontianak sudah
sering diperbincangkan namun tidak kunjung terselesaikan. Sistem penataan dan
pengelolaan sampah yang terkesan kurang fokus membuat masalah ini
berlarut-larut dan tidak menemukan titik terang. Kondisi ini semakin diperparah
dengan pengalokasian tempat pembuangan akhir (TPA) di tepi jalan raya. Tangki
pembuangan sampah yang berada di pinggir jalan raya menunjukkan rendahnya
tingkat perhatian pemerintah dalam menciptakan keasrian kota Pontianak.
Terdapat beberapa titik TPA yang
berada di tepi jalan raya kota Pontianak, diantaranya jalan Pangeran Natakusuma, jalan
Alianyang, jalan Uray Bawadi, dan Jalan Imam Bonjol. Jalan-jalan strategis ini
terutama jalan Imam Bonjol sering terjadi macet. Keberadaan tangki pembuangan
sampah akan mengganggu pengguna jalan yang terjebak macet.
Tempat pembuangan akhir di Jl. Imam Bonjol dekat kampus ABA-Yunita |
Sampah mengandung beberapa zat
polutan yang dapat mengganggu kesehatan terutama pernapasan. Sampah mengandung
zat polutan yang apabila terakumulasi dengan asap kendaraan bermotor dapat
menghasilkan zat yang lebih berbahaya. Yang lebih menyedihkan, penjaja makanan
seringkali berada cukup dekat dengan tangki pembuangan, sehingga sering
terpajan dengan polutan yang dihasilkan.
Sampah juga sebagai tempat bakteri
tumbuh dan berkembang biak dengan subur. Apabila hujan turun, bakteri itu akan ikut
hanyut dan mengalir ke pemukiman warga dan hal ini tentu saja mengundang
berbagai penyakit.
Serta yang tidak kalah penting,
maraknya sampah yang ada di tepi jalan raya, membuat kota Pontianak tidak sedap di pandang mata. Hal ini menjadi salah
satu faktor rendahnya minat para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk kembali
berwisata ke mari. Maka dari itu, penting sekali untuk menata TPA agar tidak
dekat dengan daerah mobilitas warga.
Sampah
sebenarnya adalah sahabat bagi warga kota Pontianak jika kita semua mau mengelola dan
menatanya dengan baik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah banyak
membahas masalah pengelolaan sampah. Sampah dapat dimanfaatkan menjadi bioenergi
sebagai energi alternatif minyak bumi.
Kebersihan
ruang Pontianak memang sudah dirindukan sejak lama. Kebersihan kota Pontianak bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kota, namun warga juga harus turut
berpartisipasi dalam menjaganya. Semoga diusianya yang ke 242 ini, kota Pontianak dapat
mengatasi masalah ekologi secara bijaksana. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat
terus memberi dukungan moral maupun materiil guna meningkatkan ketersediaan
sarana prasarana penunjang penataan kota, demi kota Pontianak yang bersih dan sehat.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
Lomba Menulis Blog Pontianak 242 dan turut didukung oleh beberapa pihak
sponsor, sebagai berikut:
Bentuk Sumbangsih: Uang Tunai 200 Ribu RupiahBentuk Sumbangsih: Hadiah Tambahan
1. Wedding Pontianak
Hadiah: Voucher Paket Pernikahan Senilai 300 Ribu Rupiah
2. Pontianak Post
Hadiah: Paket Buku Dahlan Iskan dan Koleksi Eksklusif Pontianak Post
3. Bang Ahmad S. DZ.
Hadiah: 3 Buah Buku “Pontianak Heritage” yang Ditandatangani Penulisnya
4. Sang Bintang School
Hadiah: Voucher Senilai 1 Juta Rupiah untuk Paket Pendaftaran “6 Minggu Bisa”
5. Abimanyu Yusuf (Indobit Technology)
Hadiah: Paket Hosting Gratis Selama 1 Tahun
Artikel ini telah dinilai oleh Dewan Juri Lomba Menulis Blog Kota Pontianak 242, nantikan pengumuman hasilnya di Borneo Exotic Cafe Bundaran SMPN 1 Pontianak pada tanggal 16 November 2013 jam 20.00 WIB. Salam blogger...
ReplyDelete