Baiti Jannatii
Oleh: Yunita Kusumawardani
Rumah ane ada di jalan Trans Kalimantan, kecamatan Sungai
Ambawang. Sungai Ambawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kubu
Raya, Kalimantan Barat, Indonesia (wikipedia, 2012). Beberapa kecamatan di Kubu Raya
dinamai dengan awalan sungai karena memang dilalui oleh anak-anak sungai Kapuas
ini, contohnya saja kecamatan sui. Raya, dan sui. Kakap.
Btw, tempat tinggal ane ini sering
kali menjadi sorotan teman-teman, mungkin karena
ada terselip makna ‘bawang’
(hanya berasumsi, ckck). Kalau orang bertanya
“Kau
tinggal dimana?”
(“Di
rumah” haha, plak! Ya iyalah! Ini klausa/frasa, jadi maknai dengan baik)
“Di
jl. Trans Kalimantan,” jawabku.
“Ha! Dimane tu?” Respon kebanyakan orang dalam logat melayunya.
“Ha! Dimane tu?” Respon kebanyakan orang dalam logat melayunya.
Nah, ini dia masalahnya, tak jarang
orang Ponti kurang mengetahui jalan tersebut. Lantas ana perjelas kepada mereka
“Di
ambawang itu lho”
“Oh...
Jauhnya?!”
(Emang
masalah buat lo?! Waaaaa...)
All right... Ane ingin berbagi rasa
dan pengalaman why I must be proud live in Ambawang. Kecamatan ini berjarak
sekitar 10-15 km dari kota Pontianak. Jika lalu lintas tidak padat, kita hanya
perlu lebih kurang 30 menit dengan kecepatan 60 km/jam (naik sepeda motor)
untuk sampai ke kota. Memang terkesan Cape
deh...! tapi, semisal kita berangkat ke kota untuk tujuan positif, contoh
mencari nafkah dan sekolah, tentu saja investasi pahala yang kita peroleh lebih
besar dan lebih dicintai oleh Allah karena pengorbanan kita (Alhamdulillah...).
Ditambah lagi, udara yang masih virgin dari
polusi membuat suasana paru-paru adem-adem anyem.
Selanjutnya, pertumbuhan pembangunan
di sini semakin pesat. Terbukti karena telah berdiri banyak ruko, Perumahan, pertambangan,
SPBU, Hotel, Tugu Ali Anyang (salah satu pahlawan nasional
Kalbar, lumayan jadi background buat foto-foto, hehe), tugu burung Enggang, dan terminal Ambawang (jenis Internasional).
Sumber gambar: harian Equator |
Sumber gambar: RRI |
Jadi, ane prediksi kalau tempat tinggal ane ini tak lama lagi
jadi metropolitan (hehehe...)
Tapi, kalau
ane disuruh memilih, ane lebih suka tinggal di suburb (pinggiran kota), karena nilai religiusnya masih kokoh,
budaya individualisme tidak ada (alias hidup suka gotong royong), dan terhindar
dari polusi.
Sebera pesatnya
pembangunan era globalisasi ini, ane harap masih memperhatikan nilai kemanusiaan
dan keseimbangan ekosistem. Sehingga baik Ambawang dan daerah lainnya tetap
melestarikan budaya dan tradisinya.
ckckck pusatnya kota kubu raya tuh wkwkwk
ReplyDeletea great posting,...keep running yeah,...
ReplyDelete