Live in Ambawang, so What!

By | 5/26/2012 08:29:00 PM 2 comments

Baiti Jannatii
Oleh: Yunita Kusumawardani

 Rumah ane ada di jalan Trans Kalimantan, kecamatan Sungai Ambawang. Sungai Ambawang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia (wikipedia, 2012). Beberapa kecamatan di Kubu Raya dinamai dengan awalan sungai karena memang dilalui oleh anak-anak sungai Kapuas ini, contohnya saja kecamatan sui. Raya, dan sui. Kakap.
Btw, tempat tinggal ane ini sering kali menjadi sorotan teman-teman, mungkin karena
ada terselip makna ‘bawang’ (hanya berasumsi, ckck). Kalau orang bertanya
            “Kau tinggal dimana?”
            (“Di rumah” haha, plak! Ya iyalah! Ini klausa/frasa, jadi maknai dengan baik)
            “Di jl. Trans Kalimantan,” jawabku.
            “Ha! Dimane tu?” Respon kebanyakan orang dalam logat melayunya.
Nah, ini dia masalahnya, tak jarang orang Ponti kurang mengetahui jalan tersebut. Lantas ana perjelas kepada mereka
            “Di ambawang itu lho”
            “Oh... Jauhnya?!”
            (Emang masalah buat lo?! Waaaaa...)
            All right... Ane ingin berbagi rasa dan pengalaman why I must be proud live in Ambawang. Kecamatan ini berjarak sekitar 10-15 km dari kota Pontianak. Jika lalu lintas tidak padat, kita hanya perlu lebih kurang 30 menit dengan kecepatan 60 km/jam (naik sepeda motor) untuk sampai ke kota. Memang terkesan Cape deh...! tapi, semisal kita berangkat ke kota untuk tujuan positif, contoh mencari nafkah dan sekolah, tentu saja investasi pahala yang kita peroleh lebih besar dan lebih dicintai oleh Allah karena pengorbanan kita (Alhamdulillah...). Ditambah lagi, udara yang masih virgin dari polusi membuat suasana paru-paru adem-adem anyem.
            Selanjutnya, pertumbuhan pembangunan di sini semakin pesat. Terbukti karena telah berdiri banyak ruko, Perumahan, pertambangan, SPBU, Hotel, Tugu Ali Anyang (salah satu pahlawan nasional Kalbar, lumayan jadi background buat foto-foto, hehe), tugu burung Enggang, dan terminal Ambawang (jenis Internasional).
         
Sumber gambar: harian Equator
Sumber gambar: RRI

Jadi, ane prediksi kalau tempat tinggal ane ini tak lama lagi jadi metropolitan (hehehe...)
              Tapi, kalau ane disuruh memilih, ane lebih suka tinggal di suburb (pinggiran kota), karena nilai religiusnya masih kokoh, budaya individualisme tidak ada (alias hidup suka gotong royong), dan terhindar dari polusi.
              Sebera pesatnya pembangunan era globalisasi ini, ane harap masih memperhatikan nilai kemanusiaan dan keseimbangan ekosistem. Sehingga baik Ambawang dan daerah lainnya tetap melestarikan budaya dan tradisinya.

Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. ckckck pusatnya kota kubu raya tuh wkwkwk

    ReplyDelete
  2. a great posting,...keep running yeah,...

    ReplyDelete