Mengenal Nanoteknologi dan Cara Menghadapinya

By | 6/28/2013 07:26:00 PM Leave a Comment

Oleh: Yunita Kusumawardani 
Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Universitas Tanjungpura

Beberapa orang meyakini bahwa teknologi nano diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California Institute of Technology) tanggal 29 Desember 1959 dengan judul “There’s Plenty of Room at the Bottom”. Padahal, alam telah jauh lebih lama memperkenalkan teknologi nano.
Alam merupakan inspirator bagi perkembangan pengetahuan dan teknologi manusia, salah satunya nanoteknologi. Nanoteknologi mencoba meniru apa yang dilakukan alam baik itu dari fauna maupun floranya. Nanoteknologi juga merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang berkembang akibat pengamatan ilmuwan terhadap fenomena alam yang luar biasa seperti kebolehan cicak memanjat dinding ditiru dengan pengembangan daya lekatan seumpama velcro. Nanoteknologi berusaha memanipulasi desain, fabrikasi, dan karakterisasi suatu material sesuai dengan petunjuk alam guna memenuhi kebutuhan zaman yang makin kompleks.
Nanoteknologi merupakan pengembangan ilmu pengetahuan berskala nano yakni 0.1 hingga 100 nm.. Para peneliti mencoba membangun orde atom per atom atau molekul per molekul, sehingga diperoleh suatu bahan yang memiliki sifat istimewa. 

Nanoteknologi mendapat respon yang baik dari masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat. Semenjak Presiden AS, Bill Clinton membentuk NNI (The National Nanotechnology Initiative), dana-dana riset pengembangan nanoteknologi mengalir begitu pesat. Anggaran ini membuat nanoteknologi mampu menyentuh beragam aspek kehidupan manusia seperti dalam bidang TI (Teknologi Informasi).
Di bidang TI, performa dari wujud ponsel dibuat semakin minimalis. Dengan ukuran yang tipis dan kecil, ponsel mampu menyimpan data dalam kapasitas yang besar, dan mampu menyediakan aplikasi dan fitur yang canggih. Hal ini dikarenakan perangkat telepon menggunakan prosesor hasil produksi nanoteknologi. Prosesor demikian merupakan piranti utama bagi smartphone.
Nanoteknologi juga menerobos bidang lain selain IT yaitu farmasi, pertahanan dan keamanan atau hankam, bahkan kecantikan. Di bidang farmasi, telah banyak obat-obatan yang diproduksi dalam skala nano sehingga mempercepat absorbsi obat dalam tubuh manusia, di bidang hankam berupa rompi anti peluru, sementara itu di bidang kecantikan berupa UV protection yang secara transparan dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari.
Penggunaan teknologi nano dalam dekade ke depan juga semakin canggih, antara lain penciptaan robot skala nano yang mampu masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup dan menjalankan tugas sesuai programnya, misalnya untuk menghancurkan virus.
Nanoteknologi memang membawa manfaat yang sangat menjanjikan bagi umat manusia. Banyak ilmuwan meramalkan bahwa revolusi nanoteknologi merupakan pembawa dampak terbesar daripada revolusi mesin uap, rel kereta, otomotif, dan juga komputer. Penggunaan teknologi nano dinilai memberikan manfaat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik dalam suatu produk. 
Kendati teknologi nano memiliki banyak kelebihan, terdapat beberapa studi yang memaparkan bahwa ada efek samping dari teknologi ini. Banyak nanopartikel yang diameternya lebih kecil dari 30 nanometer mengalami perubahan drastis dalam struktur kristalin mereka, perubahan yang membuat atom-atom di permukaannya berinteraksi dengan lingkungannya sehingga mempengaruhi aktivitas tertentu dalam sel menjadi tidak normal.
Kehidupan manusia yang semakin kompleks memang menuntut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengatasinya demi kemaslahatan. Etika dalam pengembangan nanoteknologi harus diperhatikan guna menghindari kejahatan di bidang sains ataupun teknologi. Kita tidak bisa menghindari kehadiran nanoteknologi, sebagai penikmat nanoteknologi, kita juga harus andil dalam mengawasi nanoteknologi agar sejalan dengan etika sains.
Newer Post Older Post Home

0 komentar: