Sumber Image: wikenovi.wordpress.com |
Laju
reaksi merupakan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk setiap satuan
waktu. Laju reaksi pada setiap reaksi kimia tidaklah identik, hal ini disebabkan
adanya beberapa faktor seperti suhu, luas permukaan sentuh, volume, dan
katalis. Pernah kan anda memperhatikan dalam pembuatan air gula jawa, bongkahan
gula jawa terlebih dahulu diiris menjadi lebih kecil ? mengapa ?. Segala
sesuatu disekitar kita tidak lepas dari kimia, oleh karena itu tentu saja hal
yang dipaparkan sebelumnya mampu dijelaskan dengan konsep kimia umumnya, konsep
laju reaksi khususnya. Pengirisan gula jawa menjadi lebih kecil, dimaksudkan
agar memperluas bidang sentuh zat terlarut. Semakin luas permukaan sentuh maka
akan semakin cepat laju reaksi suatu zat. Dengan memperluas permukaan sentuh,
interaksi antar reaktan akan semakin tinggi. Interaksi ini dapat berupa
tumbukan, dimana dalam setiap tumbukan anatar partikel dimungkinkan terjadinya
suatu reaksi. Oleh karena itulah, memperluas permukaan sentuh sama artinya
dengan mempercepat laju reaksi. Dalam setiap reaksi akan menghasilkan produk,
baik yang bersifat padat, cair,gas, maupun heterogen atau homogen. Produk
tersebut merupakan bentuk konkrit terjadinya suatu reaksi.
Dalam
hidup, kita adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri,
memerlukan orang lain dan saling berinteraksi. Oleh karena itu manusia
cenderung membentuk kawasan sosialnya dengan kata lain menciptakan lingkup
bermasyarakat dengan atmosfer yang berbeda – beda. Dari sejak lahir hingga
kembali ke pencipta nanti, hidup kita akan berada di masyarakat. Jadi tidak
heran jika sebagian orang berpikir hidupnya adalah dari masyarakat dan untuk
masyarakat. Dimasyarakat inilah arti pentingnya bersosialisasi ditekankan, dan
tindakan bersosialisasi sendiri tidak akan lepas dari interaksi baik antar
individu – individu maupun individu dan lingkungan. Interaksi yang baik
ditunjukkan dengan adanya simbiosis mutualisme, tidak menguntungkan salah satu
pihak. Dari interaksi ini juga dapat menghasilkan gagasan yang merujuk pada
wujud konkrit dengan tujuan kemajuan masyarakat itu sendiri. Jika kita
hubungkan mengenai esensi dari pengaruh luas permukaan zat terhadap laju reaksi
dimana berfokus pada memperbanyak interaksi antar komponen reaktan, untuk
mencapai produk yang diharapkan, maka dimasyarakat, kita tentu tidak dapat
berperan layaknya kodok dalam tempurung, namun perlu memperbanyak interaksi
terhadap sekitar sehingga mampu meningkatkan sensitifitas diri terhadap
keadaaan sosialnya. Dengan adanya interaksi yang intens, diharapkan dapat
memahami setiap segi masyarakat itu sendiri, sehingga tujuan yang dibangun
dapat menyeluruh dan memiliki strategi yang tepat, dimana hal tersebut akan
memperlancar ataupun mempercepat tercapainya tujuan bersama dari masyarakat
tersebut. Bagi kita yang notabene hidup dimasyarakat, interaksi yang intens
akan mempercepat tercapainya bentuk kontribusi kita terhadap masyarakat,
kontribusi itu diibaratkan sebagai produk dalam reaksi yang berupa proses di
masyarakat.
Sebagai
contoh, dalam pemecahan mengenai masalah lingkungan, seseorang harus mampu
menganalisis keadaan lingkungan disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar
dengan pola kehidupannya. Dengan mengetahui kondisi terkini lingkungan dan
masyarakat sekitar maka seseorang dapat merancang sebuah tahapan kerja untuk
menangani masalah terkini yang terjadi terhadap lingkungan. Bentuk lainnya,
keputusan presiden untuk rakyat tidak akan bermanfaat jika dirinya kurang
mengadakan interaksi terhadap rakyat – rakyat negara nya sendiri, sehingga visi
dari presiden untuk membangun bangsa akan sulit tercapai.
0 komentar: