Olimpiade Hantu

By | 7/16/2012 01:48:00 AM 2 comments
Olimpiade Hantu
Genre: comedy, fiction
Olimpiade hantu diadakan untuk meningkatkan ketangguhan para hantu agar tangkas dan sigap dalam dunianya. Segala macam hantu turut berpartisipasi memeriahkan lomba ini, baik itu sebagai peserta maupun penonton.
Dalam suatu kesempatan, Pocong dan Vampir Cina berlomba untuk menguji siapa yang paling cepat lompatannya. Jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke garis finish adalah 100 meter.
Si vampir merasa terganggu karena lompatannya belum mampu memimpin perlombaan, si pocong selalu lompat berdampingan dengannya. Untuk mematahkan mental lawan, mulailah si Vampir mengejek si Pocong.
“Eh, lu nyerah aja deh! Badan dibungkus mirip Bento gitu nggak mungkin menang.” Kata Vampir dengan sombong.
Si pocong hanya menoleh dan membalasnya dengan senyuman.
“Wah, ini bukan musuh biasa! Nyalinya nggak ciut karena ejekan gue.” Pikir Vampir.
“Eh, lu nggak takut apa kalau jatuh karena keserimpit tali lu itu? Lu bakal cacat permanen.” Lanjutnya sambil berharap si Pocong mulai terganggu konsentrasinya.
Si pocong kembali menoleh dan membalasnya dengan senyuman.

Si Vampir masih berusaha keras memikirkan cara yang tepat untuk mengalahkan Pocong, sehingga ia sempat tertinggal beberapa loncatan dari Pocong. Dengan cekatan ia berhasil menyamai kedudukan lompatannya itu.
“Eh, lu tau apa sih soal hukum keseimbangan, badan diiket gitu, angin yang nyenggol aja lu bakalan tumbang. Nah, lu mau ngalahin gue, mimpi lu!” Gertaknya.
Lagi-lagi, Si pocong hanya menoleh dan membalasnya dengan senyuman.
Si vampir semakin kesal dengan mimik si Pocong. Ia semakin tertekan dan berkeringat.
Sorak-sorak dari para penonton yang mendukung jagoan lompatannya membahana di stadion tersebut. Vampir putuskan untuk diam dan fokus memenangkan lomba demi mengangkat nama negaranya.
Sebenarnya, si pocong juga bingung kenapa ia tidak bisa memimpin perlombaan, padahal ia sudah latihan sama kodok kesayangannya, agar dapat melompat sejauh-jauhnya. Lawannya emang tangguh seperti baja.
Tiba-tiba dalam sela sorakan penonton yang ramai itu, Pocong mendengar “Cong, gue rela nyuci kain kafan lu, asal lu menang. Pocong, Pocong!”
Alangkah terharunya ia mendengar sorakan tersebut, ia semakin bersemangat untuk mengangkat nama negaranya memenangkan lomba tersebut.
Sebentar lagi menuju garis finish, sedangkan laju lompatan mereka masih dalam posisi berdampingan. Seluruh keringat keluar membasahi anggota tubuh dua peserta tangguh ini.
“Lu ini keras kepala juga ya?!” Ucap Vampir.
Kedebuk...! Si vampir terjatuh tepat di depan garis finish sehingga membuat Pocong menjadi juara. Si Pocong cepat-cepat menghampiri vampir dan berusaha mengelurkan tangannya melalui celah kain kafannya itu.
“Mas, nggak apa-apa?” tanyanya.
Si Vampir mengerinyitkan dahi, dan berpikir bahwa ada yang tidak beres.
“Maaf mas, waktu mas tadi ngajak ngobrol tidak saya respon, karena saya tidak mengerti bahasa mandarin...Hehe.” ucap si Pocong dengan polos.Oleh: Yunita Kusumawardani

Ket: Cerpenku ini dilombakan dalam lomba flash fiction cerita hantu lucu oleh Doragon Publisher
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. hahahaha, ini mirip cerita jadul, ceritanya Kaisar Kubilaikhan memerintahkan pasukannya untuk menyerang Chinna, tapi pasukannya gak segera menyerang, selidik punya selidik, karena pasukannya gak ngerti apa yang diperintahkan oleh kaisar, sebab kaisarnya pake bahasa Chinna, sedangkan mereka adalah orang Mongol... keep posting yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah...iya kah...gak nyangka ya?!
      jangan2 ane ada kemistri sama riwayat tsb..hehe
      Keep posting to u too Mbah dukun :)

      Delete