XY:
Mbak, kuliah jurusan apa?
XX:
Jurusan P.Kimia
XY: Wah, bisa buat bom dong.
XX: (bengong)
XY: Wah, bisa buat bom dong.
XX: (bengong)
Pecakapan di atas benar-benar nyata
terjadi di dalam kehidupan saya. Respon masyarakat ini tidak lepas dari aksi terorisme
di Bali yang melibatkan seorang dosen kimia yang pernah mengajar di Universitas
Teknologi Malaysia. Awalnya, saya hanya menganggap lumrah akan persepsi
masyarakat awam, sampai saya membuat
tulisan ini. Bukan saya terlalu berlebihan dalam menanggapi respon demikian,
namun saya kira ada yang perlu diluruskan.
romansakimia.blogspot.com |
Anda tentu sering mendengar dan melihat berita tv yang
menginvestigasikan bahwa penjual bakso menggunakan bahan kimia untuk
mengawetkan si pentol, penjual tahu menggunakan bahan kimia untuk memperoleh
warna tahu yang kuning nan menggiurkan, dan sebagainya. Berita Tv sering
menggunakan judul ambigu terkait zat kimia guna menarik para
pemirsanya. Informasi yang disampaikan memang lengkap dan jelas, bahan kimia
yang digunakan untuk mengawetkan pentol adalah boraks, dan warna kuning tempe
dihasilkan dari zat pewarna tekstil. Yang menjadi masalah saat ini adalah
masyarakat menjadi resisten mendengar frasa yang ada “kimia”nya seperti respon
mereka pada dialog di atas.
Sesungguhnya, kita hidup tidak lepas
dari bahan kimia.
Tubuh kita, pakaian yang kita kenakan, makanan yang kita
konsumsi, dll tidak terlepas dari zat-zat kimia. Sebetulnya tidak hanya
kimiawan, namun masyarakat awan juga mengenal kimia. Sehingga bukan suatu hal
yang mustahil bagi oknum nonkimiawan melakukan perbuatan tidak bertanggung
jawab dengan menyalahgunakan bahan-bahan kimia.
Sebetulnya, masih banyak tindakan halal
yang dapat kita lakukan. Tulisan ini dibuat khusus untuk mahasiswa yang fokus dalam
bidang studi yang berkaitan dengan kimia dan memperkenalkan kepada masyarakat
bahwa banyak sekali jenis pekerjaan yang dapat digeluti para mahasiswa ini guna
mensejahterakan bangsa dan negaranya. Lihatlah di bawah ini beberapa pekerjaan
yang berhubungan dengan kimia:
- Agrochemistry
- Analytical Chemistry
- Astrochemistry
- Atmospheric Chemistry
- Biochemistry
- Biotechnology
- Catalysis
- Ceramics Industry
- Chemical Engineering
- Chemical Information Specialist
- Chemical Sales
- Chemical Technology
- Chemist
- Colloid Science
- Consulting
- Consumer Products
- Environmental Chemistry
- Environmental Law
- Ethnobotany
- Food Chemistry
- Forensic Science
- Geochemistry
- Government Policy
- Hazardous Waste Management
- Inorganic Chemistry
- Materials Science
- Medicine
- Metallurgy
- Military Systems
- Oceanography
- Organic Chemist
- Paper Industry
- Patent Law
- Perfume Chemistry
- Petroleum and Natural Gas Industry
- Pharmaceuticals
- Physical Chemistry
- Plastics Industry
- Polymer Industry
- R&D Management
- Science Writer
- Software Design
- Space Exploration
- Surface Chemistry
- Teaching
- Technical Writing
- Textile Industry
(http://chemistry.about.com/cs/5/f/blcareers.htm)
Banyak
sekali bukan? Sebetulnya, daftar di atas belum cukup lengkap. Mahasiswa ini
dapat menyelesaikan masalah dan berfikir luas, sehingga kemampuan ini
diperlukan bagi lapangan kerja manapun.
Demikian tulisan ini gan, saya harap
masyarakat lebih mengenal kimia dengan baik dan mau bersahabat dengannya.
i proud to be a chemist :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletetambahan
ReplyDeletesatu lagi
kalau gak salah
"Informasi yang disampaikan memang lengkap dan jelas, bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan pentol adalah boraks,"
boraks setahu ane, boraks adalah pengenyal mbak didalam bakso, sehingga bakso itu enak dimakan hhe :D
mohon ane dikoreksi kalau salah.
Gak salah kok. Formalin memang lebih eksis. namun ternyata boraks selain pengenyal juga digunakan untuk mengawetkan pentol. Cek di sini http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4422/bag%204.htm
ReplyDelete