Tri Aspek Untuk Guru Ideal

By | 4/29/2013 05:48:00 PM Leave a Comment


(Oleh: Yunita Kusumawardani - Mahasiswa Pendidikan Kimia Angkatan 2012)
FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Tidak dapat dipungkuri bahwa guru merupakan salah satu dari deret profesi yang mulia. Predikat guru sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa tidak bisa dimaknai sempit dengan mengajar tanpa upah tiap bulannya, karena guru juga perlu menunjang kehidupannya dari gaji hasil dia mengajar. Guru tidak hanya menjadi seorang pengajar namun juga pendidik. Guru menyampaikan, memberikan, dan mentransferkan ilmu yang dia miliki kepada murid-murid, dari apa yang belum bisa menjadi bisa, dari apa yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari apa yang dikelirukan atau salah paham menjadi paham, serta yang tidak kalah penting, guru mengarahkan muridnya ke jalan yang lurus sebagaimana yang orang-orang baik perbuat.
Guru adalah sosok yang paling berpengaruh di kalangan murid di sekolah. Oleh sebab itu, guru menjadi model percontohan yang tidak kalah penting seperti public figure layaknya infotainment. Apapun yang dilakukan oleh seorang guru akan menjadi contoh bagi seorang murid. Sehingga guru sering kali menjadi bagian dari proses yang mempengaruhi pembentukan karakter seorang murid. Semua murid paling mengimpikan kehadiran guru yang ideal dalam menunjang studinya.
Dalam prakteknya, guru yang sama sekali ideal tentu tidak ada. Guru juga seorang manusia yang punya kekurangan. Sehingga satu guru saling melengkapi kekurangan guru lainnya.

Guru yang ideal tidak sama dengan guru yang sempurna, karena yang sempurna hanya  milik Tuhan Yang Maha Esa. Guru ideal juga tidak sama dengan guru rata-rata, karena level guru ideal lebih tinggi sedikit dari guru rata-rata.
Kalau ada tiga aspek nilai yang dipersyaratkan dalam isian buku laporan hasil belajar siswa di sekolah, maka dapat kita analogikan pula dalam memaknai guru ideal. Ketiga aspek yang dimaksud adalah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Di dalam aspek kognitif, guru ideal adalah seorang yang mempunyai kemampuan intelektual di atas rata-rata. Kemampuan intelektual seorang guru dalam memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada muridnya. Kemudian, pengetahuannya akan penggunaan dan pengelolaan IPTEKS masa kini sehingga tidak kalah saing dengan muridnya. Tidak sampai di situ, kemampuan kognitif seorang guru ideal juga ditunjang dengan kempuannya dalam memecahkan masalah. Bagaimana guru dapat menjawab pertanyaan ringan seorang siswa sampai pada pertanyaan yang terkadang melambung jauh dari logika.    
Di dalam apek psikomotorik, guru ideal adalah seorang yang memiliki keterampilan dalam ranah tertentu. Guru olahraga dapat mengajari muridnya berlatih voli, basket, dan sebagainya. Di sisi lain, guru bimbingan konseling membimbing langka-langkah pemecahan masalah dalam kehidupan. Kemampuan psikomotorik guru ideal dapat dilihat dari keberhasilannya dalam menularkan kemampuan kepada muridnya baik di dalam bidang akademik maupun yang non akademik.
Di dalam aspek afektif, guru ideal adalah seorang yang memiliki sikap dan nilai-nilai mulia yang tercermin dalam kesehariannya. Tidak hanya berupa sifat-sifat terpuji yang ditampilkan namun juga penampilan. Guru yang ideal selalu menampakkan wajah berseri-seri dan berpakian rapi yang menunjukkan totalitas kecintaanya terhadap siapa yang akan dia hadapi di dalam kelas. Sekalipun semua murid di dalam kelas itu jarang membuat hatinya senang, guru tersebut selalu melakukan dan menampilkan yang terbaik di dalam kelas dimanapun ia mengajar. Sehingga guru yang ideal kerap mampu menciptakan humor yang minimal dapat menyenangkan hatinya terlebih membuat senyum tiga jari murid-muridnya.
Ketiga aspek itu diharapkan memberikan efek jangka panjang kepada murid untuk diamalkan dalam kehidupannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hal terpenting dari guru ideal itu adalah bagaimana ia dapat masuk ke dalam memori tiap muridnya dan tak pernah dilupakan sampai akhir hayat murid itu. Dengan catatan di dalam memori tiap murid itu adalah hal-hal baik yang dapat menjadi panutan.
Newer Post Older Post Home

0 komentar: