MAKALAH AL QUR'AN HADITS "POLA HIDUP SEDERHANA"

By | 1/13/2012 07:21:00 AM Leave a Comment

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Setiap kaum muslimin dan muslimat selama ini senang berhura-hura dan berperilaku komsumtif. Saat ini mereka cenderung mengikuti hawa nafsu tanpa memperhitungkan bahwa itu perbuatan yang sia-sia dan merugi. Untuk mengatasi perbuatan seseorang agar bernilai ibadah dan dapat mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat, maka dari itu pentingnya memahami dalil naqli dan aqli terutama dalam membentuk pola pikir hidup sederhana. Hidup sederhana bukan berarti kita menjadi fakir, namun bagaimana kita bersikap tunduk atau rendah diri di hadapan Tuhan Semesta Alam.

B.     Tujuan

Adapun tujuan dasar dari penulisan ini adalah dalam rangka memenuhi nilai kognitif  dan psikomotorik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan untuk meningkatkan perilaku zuhud kita selama hidup di dunia fana ini melalui pendekatan dalil naqli dan aqli.

BAB II
ISI
I. Hadits tentang pola Hidup Sederhana
Terjemahan
Hadits 1 :
“Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata, rasulullah SAW bersabda : Makanlah dan minumlah, berpakaian, dan bersedekahlah, tanpa berlebihan dan tidak sombong.” (HR. Ahmad)
Hadits 2 :
“Dari Karimah al-Miqdad bin Ma’di kariba r.a, dia berkata, saya mendengar rasulullah SAW bersabda : Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah/bejana yang lebih buruk dari perutnya, sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup meneguhkan tulang rusuknya. Kalaupun dia harus mengisinya, maka 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk bernafas.” (HR. Al Tirmidzi, Ibn Majah, dan Muslim)
2. PENJELASAN HADITS TENTANG  POLA HIDUP SEDERHANA.
            Dalam Hadits ini Rasulullah menerangkan tentang sesuatu yang lebih buruk daripada mengisi perut dari sebuah bejana, yaitu mengisi perutnya dengan makanan sampai penuh. Dalam suatu riwayat mengatakan dari Aisyah r.a dari nabi Muhammad SAW beliau bersabda kepada orang yang minum dari bejana perak “seolah-olah api bergejolak di perutnya.” (HR. ahmad dan Ibnu Majah). Kemudian Allah berfirman dalam QS Al A’raf:31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)

Artinya : (Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah) yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
Asbabun Nuzul ayat ini yaitu :
            Pada masa Jahiliyah, manusia yang mengerjakan Haji hanya memakan makanan yang mengenyangkan saja, tidak mengutamakan makanan yang dapat menambah gizi dan vitamin yang diperlukan oleh badan. Dengan turunnya ayat ini, makanan dan minuman manusia itu harus disempurnakan dan diatur untuk dipelihara kesehatannya. Dengan begitu manusia lebih kiat mengerjakan ibadat. (sumber : Tafsir/ Indonesia/ Jalalain/ Surah Al A’raaf ayat 31)

Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:

1. Jangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum itu sendiri. Sebab makan dan minum berlebih-lebihan dan melampaui batas akan mendatangkan penyakit. Kesehatan badan banyak hubungannya dengan makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang berlebih-lebihan membawa kepada kerusakan kesehatan.
Lambung adalah sumber segala macam penyakit, maka dari itu Rasulullah memberikan anjuran yaitu sepertiga berisi makanan, sepertiga berisi air, dan sepertiga untuk bernapas. Jika lambung dalam keadaan penuh dengan makanan maka ia tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga kita akan mudah terserang penyakit,seperti kolesterol tinggi, kegemukan, dll. Kesemuaannya ini bisa terjadi bila dilakukan terus menerus atau keseringan, bahkan para sahabat Rasulullah pernah makan berulang-ulang di hadapan beliau hingga mereka kenyang. Sungguh Abu Hurairah r.a sendiri telah meminum susu di hadapan Nabi SAW, sehingga beliau bersabda, “Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak melihat adanya mudharat baginya.” (sumber: HR Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari, bagian Al-Riqaq, bab Kaifa kana ‘aisy al-Nabi SAW. Diriwayatkan  pula oleh Imam Ahmad dalam musnadnya 1/408) .
Selain melarang berlebih-lebihan dalam makan dan minum, Allah juga tidak berkenan jika kita dalam keadaan kekurangan, atau lalai dalam mengkonsumsi apa yang dibutuhkan organ tubuh. Karena dapat menimbulkan anemia, melemahnya struktur otot dan massa tulang, serta melemahnya kekebalan tubuh.

Seorang Ibn Sina pernah berkata “Berkah dan Hikmah dari Allah tidak akan masuk ke dalam perut yang sudah penuh dengan makanan. Barang siapa sedikit makan dan minumnya, maka akan sedikit pula tidurnnya. Barang siapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas dan nyata berkah pada umur dan waktunya.”

2. Jangan berlebih-lebihan dalam berbelanja untuk membeli makan atau minuman karena akan mendatangkan kerugian dan akhirnya akan menghadapi kerugian kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, akan menimbulkan utang yang banyak. Oleh sebab itu manusia harus berusaha supaya jangan besar pasak dari tiang.

3. Termasuk berlebih-lebihan juga kalau sudah berani memakan dan meminum yang diharamkan Allah.
 

3. PERTANYAAN
1)      Mengapa minum dari bejana perak tidak boleh ? sedangkan kehidupan Nabi-Nabi yang mewah dahulu seperti Nabi Sulaiman a.s yang makan dan minum dari bejana perak? Jelaskan!
Jawab : Nash hadits sudah jelas melarangnya begitu juga dengan ijma’ para ulama. Bejana di sini baik murni seluruhnya terbuat dari emas dan perak, atau dia mengandung emas dan perak atau bahkan yang bagian luarnya dilapisi dengan emas dan perak, kecuali hanya berupa tambalan. Setiap orang muslim harus mewaspadai apa-apa yang diharamkan Allah, tidak berlebih-lebihan, tidak boros dan bermain-main dengan harta. Jika dia mempunyai harta yang banyak dan rezkinya lapang, lebih baik menshadaqahkannya kepada fakir miskin. Nabi Sulaiman a.s tidak hidup di zaman Rasulullah SAW maka hukumnya belum berlaku saat itu. Sesungguhnya Allah Maha pengampun.
“Janganlah kalian minum di bejana emas dan perak, janganlah kalian makan di piring emas dan perak, karena emas dan perak itu milik mereka (orang-orang kafir) di dunia dan milik kalian di akhirat.” (Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, Abu Daud, Ahmad, At-Tirmidzy, An-Nasa’y dan Ibnu Majah)
2)      Apa maksud dari perkataan Ibn Sina “Barang siapa sedikit makan dan minumnya, maka akan sedikit pula tidurnnya. Barang siapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas dan nyata berkah pada umur dan waktunya.”?
Seseorang yang kekenyangan dikhawatirkan timbul sikap bermalas-malasan, sehingga dia sering menunda pekerjaan, dan rasa capek ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja, serta  lalai dalam mengerjakan ibadat. Sedangkan mereka yang sedikit makan dan minumnya Insya Allah tidak berada dalam keadaan malas, tetap khusyuk dalam melaksanakan ibadat, dan fit menjalani aktivitas.
3)      Bagaimana kita tahu cara menentukan takaran 1/3 makanan yang harus dikonsumsi tubuh? Tubuh dan akal yang sehat akan merespon dengan baik jikalau makanan dan minuman yang kita konsumsi sudah terasa cukup. Ini sama halnya dengan anjuran untuk mengkonsumsi air oleh Institute of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 liter (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 liter (9 gelas) dari total minuman dalam sehari.
4)      Dimana letak perbedaan antara makan sedikit dengan kikir terhadap diri sendiri? Perbedaanya ada pada niatnya, jika orang makan sedikit karena kikir pada dirinya adalah semata-mata hanya ingin agar hartanya tidak berkurang, sedangkan makan sedikit yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah keinginan kita untuk mengikuti sunnah beliau dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5)      Kapan ilmuwan mulai membuktikan bahwa makan/minum secukupnya memberikan dampak yang baik bagi tubuh kita?
Dr. Alexis Carrel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan. Dan ilmu pengetahuan juga membuktikan bahwa dengan berpuasa, Lambung kita beristirahat, dan HCl dinetralkan oleh empedu, sehingga tukak lambung (penyakit maag) pun tidak muncul.
6)      Siapakah dapat kita contoh dari seorang pembesar yang hidup sederhana saat ini? Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya : "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
"Ingat
! kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."
ketika menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur karena ia lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.


DAFTAR PUSTAKA
            Aidh bin Abdullah Al-Qarni. 2007. 391 Hadits Pilihan. Jakarta : Darul Haq.
Habib Syarief Muhammad Alaydrus. 2009. Agar Hidup Selalu Berkah. Bandung : PT. Mizan Pustaka.
Muhammad Kaamal Abdul aziz.2005. Fit dengan Menu Rasulullah. Bandung : PT. Mizan Media Utama




Newer Post Older Post Home

0 komentar: